Sabtu, 15 September 2012

Tsunami Aceh rekayasa Amerika?




Tulisan ini sebenarnya sudah cukup ber umur untuk dibaca sekarang, mungkin ada dari sebagian rekan-rekan yang telah membacanya, namun akan tetap saya posting berhubung masih banyak dari kita yang dibutakan akan fakta yang sebenarnya, ya Tsunami Aceh (26 Desember 2004), kejadian ini terjadi pasca diselenggarakannya hajat politik terbesar bangsa Indonesia yakni pemilihan umum (Pemilu Raya) tahun 2004 atau pasca dilantiknya Presiden RI Jend TNI (Purn) Dr. H Susilo Bambang Yudhiyono bersama Jusuf Kalla pada Oktober 2004, sebagian menganggap ada keterkaitan antara Tsunami Aceh, bencana-bencana lain yang terjadi serta Lumpur Lapindo 2006 dengan hajat Politik ini bahkan diantara mereka ada juga yang telah membuat hipotesa-hipotesa (yang terlalu dipaksakan/berspekulasi berlebihan dan saya nilai terlalu emosionil) ini salah satunya silahkan klik*, saya pribadi dalam hal ini masih menganggap ini kasuistis artinya memang sulit untuk di generalisasikan, justru sebaliknya mereka-mereka yang menuding hal ini akan memudahkan kita melakukan combat kitPertama, saya tidak memungkiri bahwa memang betul, ada beberapa bencana yang terjadi ketika awal kepemimpinan SBY namun Apa fakta ilmiah bahwa itu memang berkaitan?
Kedua,
jika yang diungkapkan adalah dalil Qur'an surat
(al-Isra’ [17]: 58) “Tak ada suatu negeri pun (yang durhaka penduduknya), melainkan Aku membinasakannya sebelum hari kiamat atau Aku azab (penduduknya) dengan azab yang sangat keras.”
Ayat ini mempunyai maksud suatu bangsa akan diberi azab jika bangsa itu dzalim pada Allah. Berarti bukan hanya Presidennya yang salah, tetapi bangsanya pun salah, Maka dari itu dalam ayat diatas diberi maksud "Penduduknya". lagi pula siapa yang memilih Presidennya?
Tidak heran bahwa dalam demokrasi kita sering mendengar ungkapan bahwa "Pemimpin merupakan gambaran yang dipimpin" (untuk mengimbanginya tentang "kepemimpinan dalam islam dan kaitannya dengan bencana" silahkan klik)
Inilah mengapa ta'rif atau definition war sangat penting posisinya dikalangan penuntut ilmu, banyak dari mereka yang keliru mengambil jalan hanya karena keliru dalam mengambil pendefinisian.

Kali ini akan saya khususkan tulisan ini dalam masalah Tsunami Aceh,

Sebagian besar orang menganggap Tsunami Aceh adalah bencana alam murni, sebagian kecil lainnya melihat "out of the box" bahwa tsunami adalah hasil rekayasa senjata thermonuklir Amerika yang diujicobakan. Salah satu dari mereka adalah M.Dzikron AM, dosen Fakultas Teknik Unisba menjelaskan hipotesa tentang hal ini :

1. NOAA, National Oceanic and Atmospheric Administration, beberapa kali merubah data magnitudo dan posisi episentrum gempa, serta kejanggalan tidak adanya peringatan pada 'seismograf' di Indonesia dan India. Secara sederhana, gempa selalu dipicu oleh apa yang disebut frekuensi elektromagnetik pada 0,5 atau 12 Hertz, dan bukan merupakan sebuah proses yang terjadi secara mendadak seperti tsunami di Aceh.



2. Sebagian besar mayat yang ditemukan terbujur kaku dengan kulit berwarna hitam pekat, kematian akibat tenggelam tidak akan mengubah warna kulit sedemikian cepat dan sedemikian hitam, sebaliknya mayat-mayat hitam juga nampak pasca dijatuhkannya bom atom di Hiroshima dan Nagasaki. Perhatikan Mayat-mayat Tsunami Aceh yang menghitam dibawah ini :






3. Kapal-kapal perang Amerika berdatangan dengan cepat dan bertahan di Aceh selama beberapa bulan bukan sekedar memasukkan bantuan namun juga mengawasi wilayah laut agar peneliti Indonesia tidak turun ke sana.


4.
Ditemukan sampah nuklir 2 bulan pasca tsunami di wilayah Somalia yang kemudian diungkap UNEP, yang diduga berasal dari Samudera Hindia. Jenis senjata HAARP yang digunakan diperkirakan disebut Warhead Thermonuklir W-53 dengan kekuatan 9 megaton ternyata dapat dengan mudah ditempatkan dalam wadah yang mirip diving chamber (alat selam dalam) yang biasanya digunakan dalam eksploitasi minyak. 


Teknologi perusak berbasis gelombang elektromagnetik pertama kali dikenalkan saintis Rusia Nikola Tesla Saintis ini menjadikan bencana gempa di berbagai negara pada 1937 sebagai sampel penelitian. Selanjutnya, Tesla melakukan penelitian mengenai penciptaan alat yang mampu memunculkan gelombang frekuensi tinggi yang bisa memicu badai dan gempa tektonik. Setelah melalui berbagai penyempurnaan, alat itu mampu mengalahkan kekuatan Nuklir. 
Anehnya, rancangan Tesla ini hilang tak berbekas setelah ia meninggal dan muncul kembali dalam program HAARP, padahal ketika pertama kali ditawarkan kepada Pentagon, rancangan Tesla ini ditolak mentah-mentah.

Apa yang pernah kami jelaskan sebelumnya sebenarnya berada di luar nalar logika kita, sehingga kita lebih percaya bahwa sebuah tsunami terlalu musykil dibuat dan dirancang oleh manusia. Namun bila kita memikirkan isu apa yang saat ini digadang-gadang oleh Amerika dan sekutunya, khususnya mereka yang terlibat dalam manipulasi Pemanasan Global, maka senjata HAARP bukan lagi cerita fantasi Hollywood, sebagaimana sosok orang terbelakang yang pada saat itu tidak pernah percaya pada Bom Atom yang dijatuhkan Enola Gay ternyata hasil rekayasa teknologi nuklir di kemudian hari.




HAARP dan tsunami Aceh mungkin hanya menjadi bahan tertawaan kita. Konspirasi memang selalu memiliki alasan untuk membenarkan dirinya sendiri, Apa pun itu, kerusakan oleh tangan-tangan manusia di muka bumi yang berhasil membunuh ratusan ribu rakyat Aceh, yang kemudian menguasai gas alam dan minyak bumi pertiwi melalui perusahaan-perusahaan seperti Ber-Awick, Exxon dan Rio Tinto serta kekuatan nuklir luar biasa jikapun benar ternyata MASIH TETAP TIDAK MAMPU MENJATUHKAN 20 MASJID ACEH yang masih berdiri tegak sampai sekarang. Wallahu A'lam Bishawab

Posting by Wabendum Medium BEM FT


*)Mohon Maaf sebesar-besarnya kepada pemilik blog, sama sekali tidak bermaksud  untuk mendiskreditkan

Sumber Rujukan  :
http://situs-unik.blogspot.com/2012/01/inilah-sebabnya-mengapa-aceh-menjadi.html